Penentuan Satu (1) Syawal Bertepatan Hari Ahad 30 Maret 2025





 

OPUTAYIKOOINSTITUTE.BIZ.ID - Opini | Muna - Anggota Forum Kaseiseha Ali Nun sekaligus pemerhati Adat Muna, menyikapi berbagai pertanyaan perihal mengapa Masjid Agung Keraton Kota Wuna melaksanakan Sholat Idul Fitri di Hari Ahad, 1 Syawal 1446H bertepatan dengan 30 Maret 2025 bukan tanpa alasan melainkan memiliki dasar hukum yang sangat kuat, yakni berdasarkan Ketetapan Allah SWT dalam Surah Al Kahfi ayat 25  yang artinya "Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun."
 
Para ahli tafsir sepakat bahwa maksud ayat ini adalah 300 tahun Masehi sama dengan 309 Tahun Hijriah. Atau 100 Tahun masehi sama dengan 103 Tahun Hijriah. Berdasarkan Surah Al Kahfi ayat 25 tersebut Mesjid Agung Keraton Muna memiliki Kalender Islam yang paten yang telah dipakai sejak Islam disiarkan di Tanah Muna , yang biasa disebut "Kalentu Wuna Alu Taghu" atau Kalender Islam 8 zaman atau biasa juga disebut dengan Al Manak Satu Zaman Selama 8 Tahun, yang tersusun berdasarkan Ketetapan Allah SwT dalam Surah Al Kahfi ayat 25.

Dimulai dari tahun Alif (1), Tahun Ha (2), Tahun Jim (3), Tahun Zei(4),Tahun Dal (5),Tahun Ba(6),Tahun Wau(7), Tahun Dzal(8). Dikatakan Tahun Alif apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Kamis.  Apabila 1 Muharram jatuh di hari Kamis maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Selasa, 1 Syawal jatuh di hari Kamis dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Selasa.

Dikatakan Tahun Ha apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Senin. Apabila 1 Muharram jatuh di hari Senin maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Sabtu, 1 Syawal jatuh di hari Senin dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Sabtu. Tahun Jim apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Sabtu. Apabila 1 Muharram jatuh di hari Sabtu maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Kamis, 1 Syawal jatuh di hari Sabtu dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Kamis.

Tahun Zei apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Rabu. Apabila 1 Muharram jatuh di hari Rabu maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Senin, 1 Syawal jatuh di hari Rabu dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Senin. Tahun Dal apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Ahad. Apabila 1 Muharram jatuh di hari Ahad maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Jumat, 1 Syawal jatuh di hari Ahad dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Jumat. Untuk menghindari khotbah Idul Adha 2 kali di hari Jumat maka biasanya Sholat Idul Adha diundur di hari Sabtu, 11 Dzulhijah.

Dikatakan Tahun Ba apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Jumat. Sehingga apabila 1 Muharram jatuh di hari Jumat maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Rabu, 1 Syawal jatuh di hari Jumat dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Rabu. Apabila 1 Syawal bertepatan dengan Hari Jumat dan untuk menghindari Khotbah 2 kali dalam sehari , maka pelaksanaan Sholat Idul Fitri diundur dilaksanakan di Hari Sabtu, 2 Syawal. Sholat Jumat harus diutamakan karena hukumnya Wajib ,sedangkan Sholat Idul Fitri bisa diundur dihari berikutnya.

Tahun Wau apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Selasa. Apabila 1 Muharram jatuh di hari Selasa maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Ahad, 1 Syawal jatuh di hari Selasa dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Ahad. Tahun Dzal apabila 1 Muharram bertepatan dengan Hari Ahad. Apabila 1 Muharram jatuh di hari Ahad maka, 1 Ramadhan pasti Jatuh di Hari Jumat, 1 Syawal jatuh di hari Ahad dan 10 Dzulhijjah jatuh di hari Jumat.Untuk menghindari khotbah Idul Adha 2 kali di hari Jumat maka biasanya Sholat Idul Adha diundur di hari Sabtu, 11 Dzulhijah. Selama 1 zaman (8 tahun) ada 2 kali dimana 1 Muharram bertepatan dengan Hari Ahad yaitu ditahun Dal dan ditahun Dzal.


Selanjutnya akan kembali berulang ke Tahun Alif (1), Tahun Ha (2), Tahun Jim (3), Tahun Zei(4),Tahun Dal (5),Tahun Ba(6),Tahun Wau(7), Tahun Dzal(8) dan demikian seterusnya akan selalu berulang selama delapan tahun. Untuk membuktikan kebenaran Kalender Islam Keraton Muna adalah sebagai berikut :



Bulan Syawal
Hari Ahad/Minggu, 01 Syawal 1446H bertepatan dengan tanggal 30 Maret 2025. Jika 01 Syawal 1446 H dihitung 103 tahun kebelakang jatuhnya di hari Jumat, 01 Syawal 1343 H atau bertepatan dengan 24 April 1925 . 24 April 1925 jika dihitung 100 tahun kebelakang  jatuhnya juga di hari Jumat tanggal 24 April 1925 .

Bulan Rabiul Awal
Hari Ahad/Minggu, 12 Rabiul Awal 1441H bertepatan dengan tanggal 10 November 2019. Jika 12 Rabiul Awal 1441 H dihitung 103 tahun kedepan jatuhnya di hari Selasa, 12 Rabiul Awal 1544 H atau bertepatan dengan 17 Oktober 2119 . 10 Novemberr 2019 jika dihitung 100 tahun kedepan jatuhnya juga di hari Selasa tanggal 17 Oktober 2119.


 




Bulan Muharram
Hari Ahad/Minggu ,01 Muharram 1441 H bertepatan dengan 01 September 2019. Jika 01 Muharram 1441 H dihitung
103 tahun kedepan jatuhnya di hari Selasa, 01 Muharram  1544 H atau bertepatan dengan 08 Agustus 2119 . 01 September 2019 jika dihitung 100 tahun kedepan jatuhnya juga di hari Selasa tanggal 08 Agustus 2119.


Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa Kalender Bangsa yang dipakai oleh Mesjid Agung Al-Munajat Kota Muna telah  memenuhi rumus yang telah Allah SWT tetapkan dalam Al-Quran bahwa 300 tahun masehi sama dengan 309 tahun hijriah atau 100 tahun masehi sama dengan 103 tahun hijriah. Sedangkan Kalender yang ditetapkan Kementrian Agama selama ini sulit dilakukan pengujian karena dalam tahun yang sama saja (misalkan tahun 1441 H-1440H ) jika dihitung dari 1 Muharram 1441 H ke 1 Muharram 1440 H selisih harinya 355. Berpindah ke 12 Rabiul Awal 1441 H ke 12 Rabiul Awal 1440 H selisih harinya 354. Berpindah lagi dari 1 Zulhijah 1441 H ke 1 Zulhijah 1440 H selisih harinya berubah lagi menjadi 355 hari. Sehingga apabila dalam kurun selisih 1 tahun saja jumlah hari sudah berubah-ubah (tidak konsisten), apalagi mau dihitung sampai 103 tahun kedepan atau kebelakang pasti sulit diperoleh formulanya dan rumus dasar Al-Qur’an 103 tahun Hijriah sama dengan 100 tahun Masehi sudah pasti tidak akan terpenuhi. Dan ketidak konsitenan penetapan hari-hari besar umat Islam tersebut menurut pemantauan Ali Nun yang telah mengambil sampel 10 tahun terakhir dari Berita Media Elektronik sejak 1431H sampai dengan 1443H. Berdasarkan data tersebut maka perhitungan 100 tahun masehi sama dengan 103 tahun hijriah tidak akan pernah terpenuhi.

 

 

 

 

 

 

NEXT PAGES:


Post a Comment